Sabtu, 08 Agustus 2015

Belajar Algoritma and Complexity (catatanku)



Algoritma adalah urutan logis langkah-langkah penyelesaian masalah secara sistematis. Sebuah algoritma tidah hanya harus benar saja, tetapi juga harus efisien. Suatu algoritma walaupun benar tidak akan berguna jika waktu dan memori yang di gunakan untuk menjalankan algoritma tersebut terlalu banyak.
Masalah keefesienan (efficiency) algoritma diukur dari : berapa jumlah waktu dan ruang (space) memori yang di butuhkan untuk menjalankan algirtma tersebut. Dimana algoritma yang efisien adalah algoritma yang meminimumkan kebutuhan waktu dan ruang serta memori yang digunakan.

Mengapa Kita Memerlukan Algoritma yang Mangkus(efisien) ?


Misalnya sebuah komputer yang mampu menjalankan program dengan masukan berukuran n dalam waktu 10-4 x 2^n detik.
Dengan algoritma dan komputer tersebut, maka dapat dihitung bahwa untuk

n=10, dibutuhkan waktu eksekusi kira-kira 1/10 detik
n=20, dibutuhkan waktu eksekusi kira-kira 2 menit
n=30, dibutuhkan waktu eksekusi lebih dari satu hari

misalkan kita dapat menjalankan komputer tanpa gangguan selama satu tahun, maka waktu satu tahun itu hanya dapat menyelesaikan persoalan dengan masukan sebanyak 38.

Karena kita perlu menyelesaikan masalah dengan jumlah yang lebih besar, mukin kita harus membeli mesin baru yang 100 kali lebih cepat dari pada komputer semula (menjadi 10^-6). Dengan algorima yang sama, kita sekarang dapat menyelesaikan masalah denga masukan sebanyak n dalam waktu 10^-6 x 2^n detik. Bila kita menjalan kan mesin baru itu selama satu tahun penuh, kita hanya dapat menyelesaikan persoalan untuk masukan sebanyak n selama selang waktu tertentu, komputer baru itu akan dapat menyelesaikan persoalan dengan masukan paling banyak n + 7 dalam waktu yang sama.

Sebagai gantinya kita memutuskan untuk menaruh perhatian padan algoritmanya. Misalkan kita menemukan sebuah algrotima baru yang dapat menyelesaikan masalah semula dalam waktu orde kubik (n^3). Bayangkan lah dengan menggunakan komputer pertama, algoritma baru ini dapat menyelesaikan masalah dengan masukan sebanyak n dalam dalam waktu 10^-4 x n^3 detik. Dalam waktu satu hari kita dapat menyelesaikan masalah dengan jumlah masukan lebih besar dari 900; dan dalam waktu satu tahun komputasi ukuran masukan yang dapat diselesaikan hampir mencapai 6800 lebih bahkan dengan komputer yang kedua jumlah masukan yang dapat diproses selama satu tahun komputasi mejadi lebih banyak lagi banyak lagi, yaitu 31.500 lebih.

Hal ini diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Jelaslah bahwa algoritma kedua lebih mangkus yang berarti lebih bagus dibandingkan degan algitma pertamanya.


 

 Kita dapat mengukur waktu yang diperlukan oleh sebuah algoritma dengan menghitung banyaknya operasi/instruksi yang dieksekusi.

Jika kita mengetahui besaran waktu (dalam satuan detik) untuk melaksanakan sebuah operasi tertentu, maka kita dapat menghitung berapa waktu sesungguhnya untuk melaksanakan algoritma tersebut.

Contoh 1. Menghitung rata- rata

a1 a2 a3 … an

Larik bilangan bulat

Kita lihat procedure berikut ini
procedure HitungRerata(input a1, a2, ..., an : integer, output r : real)
{ Menghitung nilai rata-rata dari sekumpulan elemen larik integer a1, a2, ..., an.
Nilai rata-rata akan disimpan di dalam peubah r.
Masukan: a1, a2, ..., an
Keluaran: r (nilai rata-rata)
}
Deklarasi
k : integer
jumlah : real

Algoritma
jumlah←0
k←1
while k ← n do
jumlah←jumlah + ak
k←k+1
endwhile
{ k > n }
r ← jumlah/n { nilai rata-rata }


banyaknya operasi/instruksi
(i) Operasi pengisian nilai (jumlah←0, k←1, jumlah←jumlah+ak, k←k+1, dan r ← jumlah/n)
Jumlah seluruh operasi pengisian nilai adalah
t1 = 1 + 1 + n + n + 1 = 3 + 2n

(ii) Operasi penjumlahan (jumlah+ak, dan k+1)
Jumlah seluruh operasi penjumlahan adalah
t2 = n + n = 2n

(iii) Operasi pembagian (jumlah/n)
Jumlah seluruh operasi pembagian adalah
t3 = 1
Total kebutuhan waktu algoritma HitungRerata:

t = t1 + t2 + t3 = (3 + 2n)a + 2nb + c detik

Model perhitungan kebutuhan waktu seperti di atas kurang dapat diterima:
1. Dalam praktek kita tidak mempunyai informasi berapa waktu sesungguhnya untuk melaksanakan suatu operasi tertentu

2. Komputer dengan arsitektur yang berbeda akan berbeda pula lama waktu untuk setiap jenis operasinya.

Selain bergantung pada komputer, kebutuhan waktu sebuah program juga ditentukan oleh compiler bahasa yang digunakan.

Model abstrak pengukuran waktu/ruang harus independen dari pertimbangan mesin dan compiler apapun. Besaran yang dipakai untuk menerangkan model abstrak pengukuran waktu/ruang ini adalah kompleksitas algoritma.

Rabu, 04 Juli 2012

ACL





Konfigurasi ip Router Edmonton

 

Router>enable

Router#config t

Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.

Router(config)#hostname Edmonton

Edmonton(config)#int fa0/0

Edmonton(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.0

Edmonton(config-if)#no sh

Edmonton(config-if)#exit

Edmonton(config)#int fa1/0

Edmonton(config-if)#ip add 172.16.20.1 255.255.255.0

Edmonton(config-if)#no sh

Edmonton(config-if)#exit

Edmonton(config)#int se2/0

Edmonton(config-if)#ip add 172.16.30.1 255.255.255.0

Edmonton(config-if)#no sh

Edmonton(config-if)#exit

Edmonton(config)#router eigrp 10

Edmonton(config-router)#network 172.16.10.0 0.0.0.255

Edmonton(config-router)#network 172.16.20.0 0.0.0.255

Edmonton(config-router)#network 172.16.30.0 0.0.0.255

Edmonton(config-router)#exit

Edmonton(config)#exit

 

Konfigurasi Router Red Deer

Router>enable

Router#config t

Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.

Router(config)#hostname Red_Deer

Red_Deer(config)#int fa0/0

Red_Deer(config-if)#ip add 172.16.40.1 255.255.255.0

Red_Deer(config-if)#no sh

Red_Deer(config-if)#exit

Red_Deer(config)#int fa1/0

Red_Deer(config-if)#ip add 172.16.50.1 255.255.255.0

Red_Deer(config-if)#no sh

Red_Deer(config-if)#exit

Red_Deer(config)#int se2/0

Red_Deer(config-if)#ip add 172.16.30.2 255.255.255.0

Red_Deer(config-if)#clock rate 64000

Red_Deer(config-if)#no sh

Red_Deer(config-if)#exit

Red_Deer(config)#int se3/0

Red_Deer(config-if)#ip add 172.16.60.1 255.255.255.0

Red_Deer(config-if)#clock rate 64000

Red_Deer(config-if)#no sh

Red_Deer(config-if)#exit

Red_Deer(config)#router eigrp 10

Red_Deer(config-router)#network 172.16.40.0 0.0.0.255

Red_Deer(config-router)#network 172.16.50.0 0.0.0.255

Red_Deer(config-router)#network 172.16.30.0 0.0.0.255

Red_Deer(config-router)#network 172.16.60.0 0.0.0.255

Red_Deer(config-router)#exit

Red_Deer(config)#exit

 

Konfigurasi Router calgary  

 

Router>ena

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.

Router(config)#hostname Calgary

Calgary(config)#int fa0/0

Calgary(config-if)#ip add 172.16.70.1 255.255.255.0

Calgary(config-if)#no sh

Calgary(config-if)#ex

Calgary(config)#int fa1/0

Calgary(config-if)#ip add 172.16.80.1 255.255.255.0

Calgary(config-if)#no sh

Calgary(config-if)#ex

Calgary(config)#int se2/0

Calgary(config-if)#ip add 172.16.60.2 255.255.255.0

Calgary(config-if)#no sh

Calgary(config-if)#ex

Calgary(config)#router eigrp 10

Calgary(config-router)#network 172.16.70.0 0.0.0.255

Calgary(config-router)#network 172.16.80.0 0.0.0.255

Calgary(config-router)#network 172.16.60.0 0.0.0.255

Calgary(config-router)#ex

Calgary(config)#ex

 

set ACL :

 

1. 10.0 tidak boleh di akses oleh 40.0

 

Edmonton#conf t

Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.

Edmonton(config)#access-list 10 deny 172.16.40.0 0.0.0.255

Edmonton(config)#access-list 10 permit any

Edmonton(config)#int fa0/0

Edmonton(config-if)#ip access-group 10 out

Edmonton(config-if)#end

 

 

2. 10.7 tidak boleh di akses oleh 10.5

 

Red_Deer#ena

Red_Deer#conf t

Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.

Red_Deer(config)#access-list 110 deny ip host 172.16.10.5 host 172.16.50.7

Red_Deer(config)#access-list 110 permit ip any any

Red_Deer(config)#int fa1/0

Red_Deer(config-if)#ip access-group 110 out

Red_Deer(config-if)#end

 

 

3. 10.5 boleh mengakses Red Deer meggunakan telnet     

Red_Deer#ena

Red_Deer#conf t

Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.

Red_Deer(config)#access-list 20 permit host 172.16.10.5

Red_Deer(config)#line vty 0 4

Red_Deer(config-line)#access-class 20 in

Red_Deer(config-line)#end


Kamis, 21 Juni 2012

EIGRP





ROUTER 1

Konfigurasi Ip

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to upexit
Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.252
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.10.5 255.255.255.252
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#

Konfigurasi EIGRP

Router>
Router>EN
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 172.16.1.0 0.0.0.255
Router(config-router)#network 172.16.3.0 0.0.0.3
Router(config-router)#network 192.168.10.4 0.0.0.3
Router(config-router)#exit
Router(config)#

Konfigurasi BANDWIDTH

Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#bandwidth 2048
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#bandwidth 56
Router(config-if)#exit
Router(config)#


ROUTER 2

Konfigurasi Ip

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser 2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.3.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#int se
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to upr
% Incomplete command.
Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.10.9 255.255.255.252
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#

Konfigurasi EIGRP

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 172.16.3.0 0.0.0.3
Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255
Router(config-router)#network 192.168.10.8 0.0.0.3
Router(config-router)#exit

Konfigurasi BANDWIDTH

Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#bandwidth 2048
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#bandwidth 2048
Router(config-if)#exit
Router(config)#


ROUTER 3

Konfigurasi Ip

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.10.6 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#int
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
% Incomplete command.
Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.10.10 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#

Konfigurasi EIGRP

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 192.168.10.8 0.0.0.3
Router(config-router)#network 192.168.10.4 0.0.0.3
Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255
Router(config-router)#exit
Router(config)#

Konfigurasi BANDWIDTH

Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#bandwidth 56
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#bandwidth 2048
Router(config-if)#exit
Router(config)#

 Konfigurasi ip host 1














Konfigurasi ip host 2














Konfigurasi ip host 3





Rabu, 30 Mei 2012

Review Static Routing



PC 1
IP : 172.16.3.2
SM: 255.255.255.0 
Gateway: 172.16.3.1


PC 2
IP: 172.16.1.2
SM: 255.255.255.0
Gateway: 172.16.1.1


PC 3
IP: 192.168.2.2
SM: 255.255.255.0
Gateway: 192.168.2.1


Router1


Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut


%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up


%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up


Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut


%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#exiRouter#exit


Router>en
Router#conf t
Router(config)#ip route 192.168.0.0 255.255.252.0 ser2/0
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 ser2/0
Router(config)#exit




Router#sh ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
       i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
       * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
       P - periodic downloaded static route


Gateway of last resort is not set


     172.16.0.0/24 is subnetted, 4 subnets
S       172.16.0.0 is directly connected, Serial2/0
S       172.16.1.0 is directly connected, Serial2/0
C       172.16.2.0 is directly connected, Serial2/0
C       172.16.3.0 is directly connected, FastEthernet0/0
S    192.168.0.0/22 is directly connected, Serial2/0
Router#

Router2


Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut


%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up


%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up


Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut


%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up


Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up


% Incomplete command.
Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut


%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#exit


Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 ser2/0
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 ser3/0
Router(config)#exit


%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#exit


Router>en
Router#sh ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
       i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
       * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
       P - periodic downloaded static route


Gateway of last resort is not set


     172.16.0.0/24 is subnetted, 3 subnets
C       172.16.1.0 is directly connected, FastEthernet0/0
C       172.16.2.0 is directly connected, Serial2/0
S       172.16.3.0 is directly connected, Serial2/0
C    192.168.1.0/24 is directly connected, Serial3/0
S    192.168.2.0/24 is directly connected, Serial3/0
Router#


Router3


Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut


%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up


%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up


Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut


%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up


Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Roter#exit


Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 172.16.0.0 255.255.252.0 ser2/0
Router(config)#exit


%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#exit


Router>en
Router#sh ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
       i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
       * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
       P - periodic downloaded static route


Gateway of last resort is not set


     172.16.0.0/22 is subnetted, 1 subnets
S       172.16.0.0 is directly connected, Serial2/0
C    192.168.1.0/24 is directly connected, Serial2/0
C    192.168.2.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
Router#


Router Summeryzation 
Terdapat 3 route statis pada router 2 yaitu:
  • 192.168.1.0 255.255.255.0 ser2/0
  • 192.168.2.0 255.255.255.0 ser2/0
  • 172.16.1.0 255.255.255.0 ser2/0
diringkas menjadi:
ip route 192.168.0.0 255.255.252.0 ser2/0
ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 ser2/0
=>yang dapat diringkas apabila depannya sama yaitu: 192.168.1.0 dan 192.168.2.0
cara perhitungannya:

192.168.1.0       ==>  11000000  10101000   00000001   00000000

192.168.2.0       ==>  11000000  10101000   00000010   00000000
---------------------------------------------------------------------------------
 192.168.0.0      ==>  11000000  10101000   00000000   00000000
255.255.255.0   ==>  11111111  11111111   11111100   00000000
 
Terdapat 3 route static pada router 3, yaitu:
  • ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 ser2/0
  • ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 ser2/0
  • ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 ser2/0
diringkas menjadi:
ip route 172.16.0.0 255.255.252.0 ser2/0
cara perhitungannya:
172.16.1.0         ==>  10101100   00010000   00000001   00000000
172.16.2.0         ==>  10101100   00010000   00000010   00000000
172.16.3.0         ==>  10101100   00010000   00000011   00000000
----------------------------------------------------------------------------------
 172.16.0.0        ==>  10101100   00010000   00000000   00000000
255.255.252.0   ==>  11111111   11111111   11111100   00000000

Pengujian Menggunakan Command Prompt (Ping)


Senin, 30 April 2012

Tugas jarkom3



1.       Berdasarkan pada kondisi yang ditunjukkan oleh gambar, manakah pernyataan berikut yang benar mengenai aliran trafik jaringan pada switch ini? 

 
B. PC yang terkoneksi pada port Fa0/2 dapat berkomunikasi dengan PC lainnya yang terkoneksi pada Port Fa0/22 jika kedua PCs berada pada IP network yang sama. 

2.       Di jaringan komputer perusahaan besar, mengapa trafik untuk voice biasanya memerlukan VLAN tersendiri?
C. Hal ini untuk memisahkan antara trafik data dengan trafik voice sehingga trafik data tidak akan mempengaruhi trafik voice.
 
3.      Perhatikan topologi di bawah ini. Administrator jaringan butuh untuk mengkonfigurasikan default route pada router Border. Manakah perintah konfigurasi yang setidaknya paling tepat (mengacu ke router Border) untuk default route yang akan diperlukan oleh router untuk meneruskan paket?

 
A. ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 64.100.59.5

4.      Perhatikan gambar berikut. Seorang teknisi jaringan sedang menyelidiki mengapa H1 dan H2 tidak dapat berkomunikasi. Apa masalah yang dapat ditemukan oleh teknisi tersebut? 
 
C. Sw1 membutuhkan sebuah IP address yang berada pada subnet yang sama.
5.      Manakah pernyataan yang benar yang menjelaskan mengenai fungsi dari VLAN Management Policy Server (VMPS)? 
C.  VMPS melayani backup konfigurasi keanggotaan VLAN secara statis.

6.      Manakah dua jenis peralatan berikut yang akan mencegah pengiriman data secara broadcast ke seluruh jaringan.? (Pilih dua.)
 
C. Switch

D. VLAN
 
7.       Berdasarkan kondisi di atas, switch – switch saling terkoneksi dengan trunk link dan dikonfigurasikanuntuk VTP. Sebuah VLAN baru ditambahkan ke Switch1. Manakah kejadian berikut yang akan terjadi? (Pilih tiga.)
A. Switch1 tidak akan menambahkan VLAN ke database-nya dan akan meneruskan update ke Switch2.
B. Switch2 akan menambahkan VLAN ke database-nya dan meneruskan update ke Switch3.
F. Switch4 tidak akan menerima update.
8.      Apa yang menjadi tujuan VTP ?
C. Me-rute-kan frame sepanjang jalur terbaik antar switch.
9.      Manakah 3 pernyataan berikut yang benar ketika Router dikonfigurasikan untuk trunking VLAN? 
C. SAtu IP network atau subnetwork untuk tiap subinterface.
E .Sebuah domain manajemen untuk tiap subinterface.
F.  Sebuah enkapsulasi protokol trunking yang kompatibel untuk tiap subinterface.
10.      Sebuah router memiliki dua interface serial dan dua interface Fast Ethernet. Router ini harus terkoneksi dengan WAN dan sebuah switch yang mendukung untuk empat VLAN. Bagaimana cara mewujudkan kebutuhan ini secara efisien biaya dan efektif untuk mendukung inter-VLAN routing antar keempat VLAN tersebut?
C. Mengkoneksikan trunk uplink dari switch ke salah satu interface Fast Ethernet pada Router dan buat subinterface logis untuk tiap VLAN.
11.      Berdasarkan gambar di bawah, seorang administrator jaringan mencatat bahwa perubahan konfigurasi VLAN pada SW2 tidak dapat diteruskan ke SW3. Bertumpu pada output yang ditunjukkan oleh perintah show vtp status adalah seperti nampak pada gambar berikut. Apa kiranya yang menyebabkan masalah? 
 
B. SW3 dikonfigurasikan pada mode transparent.

12.      Berdasarkan pada topologi berikut, apa dua kesimpulan yang dapat diperoleh dari informasi yang ada? (Pilih dua.)
 
 D. Defaut gateway dari kedua host diubah menjadi 192.168.3.250/28 agar dapat berkomunikasi atar kedua host.
 E. Diperlukan router yang terkoneksi ke switch agar kedua host dapat saling berkomunikasi. 

13.      Berdasarkan pada gambar berikut, beberapa switch saling terkoneksi dengan trunk dalam VTP management domain yang sama. Tiap switch di beri label sesuai dengan mode VTP-nya. Sebuah VLAN baru ditambahkan ke Switch3. VLAN ini tidak nampak pada switch yang lain. Apa alasanya? 
 

 E. Switch mode transparent tidak meneruskan VTP advertisement.
14.      Berdasarkan kondisi di berikut, switch1 tidak terlibat dalam proses manajemen VTP dengan switch lainnya. Manakah dua alasan yang mungkin untuk kondisi berikut. (Pilih dua)
 
A. Switch2 dalam mode transparent.
E. Switch1 berada pada domain manajemen yang berbeda.

15.      Manakah dari pernyataan berikut yang benar berkaitan dengan fitur port security pada Switch?

A. Switch akan menonaktifkan (disable) port yang tidak digunakan.

Jumat, 06 April 2012

BASIC ROUTER SHOW CLI COMMAND

General Use
No.
Perintah Penuh
Perintah Singkat
Maksud Perintah
1
Show running-config
Sh run
Mengetahui konfigurasi yang aktif didalam DRAM (dynamic random acces memory
2
Show startup-config
Sh start
Mengetahui konfigurasi yang sudah tersimpan didalam NVRAM
3
Show version
Sh ver
Menampilkan informasi tentang versi software yang sedang berjalan lengkap dengan informasi hardware dan device

 Routing Related
No.
Perintah Penuh
Perintah Singkat
Maksud Perintah
1
Show ip protocols
Sh ip prot
Untuk menampilkan ip protokol
2
Show ip route
Sh ip rout
Menampilkan konfigurasi routing

Interface Related
No.
Perintah Penuh
Perintah Singkat
Maksud Perintah
1
Show interfaces
Sh int
Untuk menampilkan statistic semua interfaces router
2
Show ip interfaces brief
Sh ip int bri
Memerinsa status atau kondisi dari tiap-tiap interface yang telah dikonfigurasi
3
Show protocols
Sh prot
Menampilkan status interface baik secara global maupun khusus dari protocol layer 3 yang terkonfigurasi

Connectivity Related
No.
Perintah Penuh
Perintah Singkat
Maksud Perintah
1
Show cdp neightbors
Sh cdp neig
Menunjukan tentang informasi semua piranti cisco tetangga yaitu switch dan router
2
Show session
Sh sess
Memperlihatkan sesi yang ada sekarang
3
Show ssh
Show ssh
Untuk melihat koneksi ssh
4
Ping
Ping
Mengecek koneksi
5
Traceroute
Tr
Untuk menentukan jalur terbaik







Konfigurasi router 1

Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R1
R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
R1(config-if)#username cisco password ina
R1(config)#enable secret ina
R1(config)#line vty 0 4
R1(config-line)#login local
R1(config-line)#exit
R1(config)#int ser2/0
R1(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut

Telnet

PC>telnet 192.168.2.1
Trying 192.168.2.1 ...


User Access Verification

Username: cisco
Password
R1>ena
R1#conf t